Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Cras a mauris placerat, ornare lectus sit amet, blandit dui. Sed consectetur nunc vel libero malesuada, ac porta sapien suscipit. Praesent pretium mattis sapien, a molestie sapien ultrices quis. Praesent condimentum sem turpis, at elementum lacus dapibus eu. Phasellus ultricies semper dui nec lacinia. Aenean eget est posuere, tristique ex eget, tincidunt eros. Vivamus ullamcorper venenatis accumsan. Pellentesque dolor diam, consequat ut tempor quis, dapibus sit amet urna. Phasellus nulla ante, tincidunt eget erat nec, convallis lacinia ipsum. Nam convallis orci dui, ac accumsan mauris facilisis eget. Vestibulum sed dui non orci sagittis blandit in eget enim. Donec eget tellus enim. Etiam augue nulla, elementum vitae sapien a, cursus aliquam ante. Proin vitae ligula pharetra, volutpat nisi id, maximus enim. Mauris fringilla justo sed tincidunt sagittis. Sed odio erat, placerat eu massa quis, tincidunt pharetra nibh.

Tuesday, May 4, 2010

Pengenalan bahasa fantastis Phyton

Python pertama kali dikembangkan oleh Guido Van Rossum ada tahun 1990 di CWI, Amsterdam, Belanda. Python merupakan bahasa lanjutan dari pemrograman ABC. Nama python dipilih oleh Guido karena kecintaannya kepada siaran televisi Monty Python’s Flying Circus. Phyton yang diterbitkan pertama kali di CWI adalah python 1.2. Python merupakan bahasa permrograman tingkat tinggi berbasis objek yang dinamis.

Dalam penulisan python dikenal dengan 2 cara, yaitu:

1. Command Line

    Menulis perintah satu per satu dalam satu baris yang akan langsung di terjemahkan       

    oleh python.

2. Script

    Berbeda dengan Cmmand line, jika kita menggunakan Script (Python GUI) maka kita 

    akan menulis statement statement terlebih dahulu, setelah itu script akan dijadikan 1

    file yang nantinya akan di execute secara bersama-sama.


Pada python kita tidak perlu mendelarasikan variable seperti pada JAVA, oleh sebab itu, python lebih mudah dibuat dibangdingkan dengan JAVA, akan tetapi, karena tidak mengunakan deklarasi variable maka, pada saat peng-compile-an python akan lebih lambat dari pada  JAVA karena pada saat itu, python akan meng-identifikasi jenis data yang ada.

Contoh sederhana penggunaan python:

Pada gambar diatas, dapat dilihat pada listing, kita bisa menjumlahkan String + String namun, jika type datanya berbeda ,maka tidak akan bisa dijumlahkan.




Agar bisa berjalan lancar maka kita harus mengibahnya menjadi String seperti contoh dibawah ini.

 

Dalam program kedua kita akan bermain dengan index pada python, index dimulai dari 0,1,2,3…n, dengan index ini kita tidak perlu menulis String, cukup dengan memanggil indexnya saja.


Pada python, ada yang dikenal dengan index, index pada python dimulai dari index[0], maka jika kita ketik print a[2], maka yang tercetak adalah 2010.

a=”lab”,”TI”,”2010”,”Depok”

      [0]    [1]      [2]         [3] 

 

Seperti yang kita lihat di atas, angka yang berada dibawahnya mewakili no index dari setiap anggota a.

Namun jika kita ketik, print (a[1:-1) maka yang tercetak adalah (’TI’,’2010’)

a=”lab”,”TI”,”2010”,”Depok”

      [0]    [1]      [-1]         [:] 

Itu dikarenakan, jika kita ketik print a[1] yang tercetak adalah TI, tetapi jika kita ketik print a[1:-1], yang tercetak pada program bukan depok melainkan 2010, itu karena index pada kata depok merupakan pembatas setelah index [0], sehingga index[-1] jatuh pada kata 2010.

 Output:

 

 

No comments :

Post a Comment